Sabtu, 02 Juni 2012

DEFENISI DAN KLASIFIKASI MEDIA

Definisi dan Klasifikasi Media

Media merupakan kata jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa Latin medium yang berarti antara. Pada umumnya, definisi media selalu didasarkan pada proses komunikasi. Media merupakan perantara bagi pengirim (sender) dan penerima (receiver) dalam melakukan pertukaran informasi.

Media mempunyai beberapa karakteristik yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat klasifikasi. Karakteristik tersebut yaitu:

    kemampuan dalam mempresentasikan gambar
    faktor warna
    faktor gerak
    faktor bahasa
    faktor keterkaitan antara unsur gambar dan suara.

Semua karakteristik ini dapat membedakan jenis media yang satu dengan jenis media yang lain. Pemilihan jenis media yang akan digunakan untuk keperluan komunikasi informasi sebaiknya mempertimbangkan karakteristik dan klasifikasi media.

Kontribusi media dalam proses komunikasi informasi adalah sebagai berikut:

    informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar,
    penyajian informasi dapat menjadi lebih menarik,
    kualitas penerimaan informasi menjadi lebih efektif,
    memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.

Tujuan Pemanfaatan Media

Pemanfaatan media di perpustakaan harus diarahkan untuk mencapai misi pelayanan yang meliputi pelayanan program pendidikan, informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi. Pemanfaatan media memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk memotivasi perilaku tertentu (to motivate), menyampaikan informasi (to inform) dan pembelajaran (to instruct).

Media memungkinkan pemakainya dapat mengatasi hambatan yang berupa ruang dan waktu dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Media tertentu seperti media audio visual dapat memberikan pengalaman belajar langsung kepada pemakainya. Medium televisi dapat mengungkapkan peristiwa yang berlangsung di tempat yang cukup jauh. Medium lain seperti halnya film dan video memiliki potensi dalam mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Perpustakaan dapat memperoleh koleksi media melalui dua cara yaitu: (a) membeli dari produsen yang khusus memproduksi media tertentu dan (b) memproduksi sendiri media sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika membeli dari produsen media tertentu, maka perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yaitu: isi pesan/informasi, tujuan, kesesuaian, biaya, kualitas teknis, faktor pemakaian, uji coba dan validasi.

Medium overhead transparansi, misalnya memerlukan adanya faktor penunjang seperti aliran listrik dengan kapasitas yang sesuai, proyektor dan layar. Jika sebuah perpustakaan ingin membeli atau menggunakan medium tertentu, maka faktor penunjang untuk pemanfaatan medium tersebut perlu disediakan.

Penggunaan media dapat mengatasi masalah “ruang” dalam upaya individu memperoleh pengetahuan dan informasi. Pengetahuan dan informasi tentang suatu objek yang berada pada jarak yang jauh dapat dikomunikasikan melalui media tertentu. Medium slide suara, contohnya, dapat mengkomunikasikan informasi tentang Candi Borobudur pada pemirsa yang berada pada lokasi geografis yang cukup jauh.

MEDIUM AUDIO

Jenis dan Karakteristik Media Audio

Medium audio telah digunakan secara luas untuk merekam informasi yang penting. Perkembangan teknologi yang pesat pada medium audio dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemakainya. Media audio dapat dipergunakan untuk keperluan belajar secara berkelompok maupun individual. Media audio yang umum digunakan yaitu piringan hitam, compact disc (CD), open reel, dan kaset audio.

Kaset audio merupakan medium yang paling populer digunakan oleh pemirsa. Perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dari medium ini berbentuk ringkas dan mudah dibawa (portable). Di samping itu medium ini juga mudah digunakan.

Karakteristik utama dari medium audio adalah merekam dan menyajikan unsur suara kepada pemirsanya. Oleh karena itu, media ini lebih tepat jika digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang akan disampaikan melalui indera pendengaran.
Pengembangan dan Produksi Media Audio

Program kaset audio merupakan medium yang relatif mudah diproduksi, namun demikian memerlukan persiapan yang matang. Untuk memproduksi sebuah program audio diperlukan adanya naskah. Dalam hal ini naskah berperan sebagai pedoman bagi seluruh kerabat kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi. Sebuah naskah audio harus berisi informasi yang akan disampaikan disertai dengan pendekatan yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tersebut. Naskah biasanya berisi informasi tentang alur cerita, pelaku, musik, dan efek suara, dan narasi yang akan dikomunikasikan kepada pemirsa.

Produksi program kaset audio dapat dilakukan melalui cara yang sederhana sampai dengan cara yang kompleks. Peralatan yang diperlukan untuk merekam sebuah program kaset audio yaitu:

    alat perekam berupa perekam kaset audio dan reel-to-reel recorder dan mikrofon (microphone);
    kaset audio (audiotape cassette) yang merupakan tempat suara direkam.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi program kaset audio adalah upaya untuk mengurangi unsur suara lain yang tidak diperlukan (noise) terekam ke dalam program. Usahakan untuk mengurangi noise semaksimal mungkin agar unsur suara dapat terdengar jelas jika diputar ulang (playback).

MEDIUM TRANSPARANSI SEBAGAI MEDIUM YANG DI TRANSPARANSIKAN

Medium Transparansi

Medium transparansi merupakan salah satu media yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi. Untuk menggunakan medium ini diperlukan adanya perangkat keras (hardware) yang berupa overhead projector. Medium transparansi dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi berupa teks, data faktual, dan gambar. Di samping itu medium ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi baik kepada kelompok kecil maupun kelompok besar pemirsa.

Bagi penyaji informasi, penggunaan medium transparansi akan memberikan beberapa keuntungan yaitu:

    Penjelasan informasi dapat menjadi lebih efektif melalui teks, gambar dan diagram.
    Penyaji dapat melakukan kontrol terhadap kecepatan penyampaian informasi.
    Penyaji dapat mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi secara bertahap.
    Informasi yang terdapat dalam medium transparansi dapat difoto copy.
    Dapat menggunakan warna untuk memperjelas komunikasi informasi.

Pemanfaatan Medium Transparansi

Untuk menayangkan medium transparansi ada tiga teknik yang dapat dipakai yaitu:

    teknik penayangan transparansi tunggal (single transparancy)
    teknik penayangan secara tumpuk (overlay transparancy)
    teknik penayangan buka tutup (masking transparancy).

Transparansi tunggal digunakan untuk menayangkan informasi, konsep dan pengetahuan dalam satu lembar transparansi. Transparansi tumpuk (overlay) digunakan untuk menyajikan informasi secara bertahap (gradual). Teknik penayangan transparansi secara tumpuk akan lebih tepat jika digunakan untuk menjelaskan tentang proses atau prosedur dan data tertentu yang menggambarkan adanya proses perkembangan atau tahapan. Transparansi buka tutup (masking) akan lebih tepat jika digunakan untuk menayangkan konsep yang mengandung perbedaan konsep di dalamnya.

Dalam membuat medium transparansi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:

    jangan terlalu banyak memuat informasi dalam medium transparansi
    gunakan huruf yang mudah dibaca dengan ukuran yang memadai
    gunakan lembaran transparansi yang bening dan bersih
    transparansi yang ditayangkan harus disusun secara sistematis.

MEDIUM SLIDE

Karakteristik Medium Slide

Program slide merupakan medium yang memiliki beberapa kesamaan dengan medium transparansi. Untuk menggunakan program slide diperlukan adanya sebuah proyektor yang berfungsi memproyeksikan gambar ke layar. Medium slide mampu memproyeksikan program lebih besar ke dalam layar. Oleh karena itu medium ini sangat tepat jika digunakan untuk keperluan penyajian informasi atau presentasi pada pemirsa dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Namun demikian medium ini dapat juga digunakan untuk keperluan belajar secara individual. Untuk menggunakan medium slide ini tidak diperlukan ruangan yang gelap total.

Penggunaan medium slide dalam mengkomunikasikan pengetahuan dapat memberikan keuntungan bagi pemakainya, yaitu:

    dapat menayangkan informasi secara lebih realistik. Gambar yang ditampilkan akan terlihat mendekati objek yang sebenarnya;
    dapat mengkomunikasikan informasi secara sistematik dan fleksibel;
    mudah digunakan dan disimpan untuk berbagai keperluan presentasi;
    dapat digunakan untuk keperluan belajar baik secara individual maupun kelompok.

Selain memiliki kelebihan, medium slide ini juga memiliki keterbasan, yaitu:

    medium slide akan merepotkan pemakainya jika tidak dipersiapkan sebelumnya;
    medium slide memerlukan tempat dan perawatan khusus agar tidak mudah rusak.

Perencanaan dan Produksi Medium Slide

Program slide yang efektif mampu mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Untuk memproduksi sebuah program slide yang efektif diperlukan adanya proses perencanaan yang meliputi beberapa tahap seperti:

    tujuan yang akan dicapai,
    karakteristik pemirsa,
    isi pesan dan informasi,
    unsur gambar (visual) yang akan ditayangkan,
    unsur suara (audio) yang akan menyertai.

Untuk memproduksi sebuah program slide diperlukan adanya beberapa tahap produksi, yaitu:

    pemotretan (perekaman gambar),
    memproses film,
    membingkai film slide,
    menyunting atau memilih film slide yang akan ditayangkan,
    merekam suara ke dalam kaset audio
    uji coba program terhadap calon pemirsa.

MEDIUM VIDEO
Peran Medium Video Dalam Mengkomunikasikan Informasi

Medium video merupakan medium audio visual yang dapat mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Medium ini memiliki kesamaan dengan medium film yaitu mampu menayangkan informasi dan pengetahuan lewat perpaduan antara unsur gambar (visual) dan unsur suara (audio). Kemampuan ini memungkinkan medium video dapat menayangkan objek dan peristiwa menyerupai keadaan yang sesungguhnya.

Dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa medium video memiliki beberapa kelebihan yaitu:

    dapat menambah wawasan pengetahuan,
    menyediakan informasi yang berguna,
    merangsang timbulnya minat tertentu,
    membantu pemirsa memberikan respon tertentu sesuai dengan yang diinginkan,
    mengatasi hambatan fisik dalam memperoleh pengetahuan dan informasi,
    mendorong upaya pemecahan masalah,
    membantu memperbaiki kesalahan dalam proses belajar.

Selain memiliki kelebihan, medium video juga memiliki beberapa keterbatasan dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Keterbatasan tersebut yaitu:

    penyajian informasi berlangsung dengan kecepatan dan tetap,
    dapat menimbulkan kesalahan dalam melakukan interpretasi,
    memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memproduksi sebuah program.

Medium video dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa baik dalam kelompok maupun individu. Apabila diproduksi dengan standar tertentu medium ini dapat ditayangkan secara luas menjadi sebuah program televisi yang disiarkan (broadcasted television).

Pemilihan dan Produksi Program Video

Medium video telah lama digunakan sebagai sarana alternatif untuk memperoleh informasi dan pengetahuan bagi pengguna jasa perpustakaan. Perpustakaan dapat melakukan pengumpulan (koleksi) program video melalui dua cara yaitu: membeli dari perusahaan video komersial dan memproduksi sendiri sesuai dengan keperluan. Dalam membeli program video, perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:

    misi dan tujuan perpustakaan,
    karakteristik pengguna jasa perpustakaan,
    pendekatan pembelajaran yang digunakan,
    hambatan yang akan dihadapi dalam menggunakan program video.

Dalam memproduksi sebuah program video diperlukan beberapa tahap yaitu:

    perumusan gagasan,
    penulisan naskah dan storyboard,
    perekaman gambar ke dalam pita video (videotape),
    perekaman suara yang terdiri atas narasi, musik dan efek suara,
    penyuntingan gambar dan suara (editing),
    penggandaan program (duplicating).

Kemampuan perpustakaan dalam memproduksi program video bergantung kepada beberapa faktor yaitu:

    sumber daya manusia yang mampu memproduksi program video;
    memiliki peralatan produksi video yang memadai seperti kamera, VCR, lampu shoting, mikrofon untuk merekam suara, dan kaset video;
    memiliki naskah program video yang akan diproduksi;
    untuk mengkoleksi program video diperlukan biaya yang tidak sedikit. Harga program video relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan medium lainnya.

MEDIA YANG TIDAK DIPROYEKSIKAN

Gambar Diam dan Bahan Grafis

Bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk mengkomunikasikan informasi. Medium ini merupakan medium yang relatif murah jika dibandingkan dengan bahan visual yang diproyeksikan seperti transparansi, slide, dan film. Untuk tujuan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi, medium ini mudah diperoleh. Berbagai sumber seperti majalah, koran, jurnal, dan buku teks sering memuat medium ini.

Bahan-bahan visual ini merupakan media dua dimensi yang memerlukan proses pembesaran untuk digunakan terhadap sekelompok pemirsa. Banyak cara dan teknik yang dapat dipergunakan untuk membesarkan bahan-bahan visual, misalnya dengan menggunakan mesin foto copy dan reproduksi.

Bahan-bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat diklasifikasikan menjadi:

    gambar diam (still pictures),
    bahan-bahan grafis (graphics materials),
    realia,
    model.

Gambar diam yang dimaksud dalam modul ini adalah gambar foto atau yang menyerupai gambar foto dan gambar yang merupakan representasi dari suatu objek dan peristiwa. Bahan-bahan grafis yang dapat dipergunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi meliputi: gambar, diagram, chart, grafik, poster, dan kartun.
Disain dan Produksi Gambar Diam dan Bahan Grafis

Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam memanfaatkan medium visual (poster, foto, diagram, dan chart) cara pertama yaitu memproduksi sendiri berdasarkan rancangan (design) yang telah dibuat sebelumnya. Cara yang kedua dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang ada, yang dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan bahan cetak lainnya.

Untuk dapat menggunakan medium visual secara efektif ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:

    tujuan belajar (objectives)
    pemirsa (audience)
    biaya produksi (production cost)
    peralatan dan fasilitas produksi.

    Dalam membuat medium visual perlu juga diterapkan beberapa prinsip desain visual agar informasi yang ada di dalamnya mudah dipahami dan menarik untuk dipelajari. Prinsip desain visual terdiri atas:
    kesederhanaan
    kesatuan
    penekanan
    keseimbangan

MEDIUM TIGA DIMENSI

Realia dan Model Diorama

Realia dan Model merupakan alat penyampai informasi yang mempunyai sifat yang hampir sama. Perbedaan antara kedua medium tersebut terletak pada kenyataaan bahwa model digunakan sebagai medium informasi apabila tidak memungkinkan menghadirkan realia. Realia adalah medium informasi yang bentuk dasarnya adalah benda-benda nyata atau benda yang sebenarnya sedangkan suatu model dibuat sebagai contoh atau representasi dari suatu realia. Diorama adalah medium yang menampilkan realia dan model serta ditambah dengan medium visual sebagai latar belakangnya. Diorama merupakan sebuah pameran statis yang didesain untuk menggambarkan suatu pemandangan dalam kehidupan nyata yang terjadi di masa lalu, kini dan yang akan datang dalam bentuk tiga dimensi.

Kit, Multimedia, dan Simulasi

Sebagai alat penyampai informasi, multimedia kit banyak digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya untuk bidang ilmu pengetahuan yang memerlukan keahlian khusus, misalnya praktikum IPA, Matematika, dan teknik. Pada umumnya kit merupakan paket yang berisi berbagai jenis media, misalnya medium cetak, filmstrip, realia, yang saling berhubungan dengan satu topik tertentu. Medium ini didesain untuk digunakan pengguna individual atau kelompok yang memiliki kebutuhan informasi yang sama. Kit multimedia dapat digunakan di kelas, di ruang perpustakaan dan di lokasi lain, dengan atau tanpa supervisi staf perpustakaan. Games dan simulasi adalah media informasi yang berbentuk suatu aktivitas, disusun berdasarkan aturan-aturan khusus dan memiliki parameter tertentu. Tujuannya adalah untuk menyelidiki dan merasakan aspek-aspek tertentu dari suatu prosedur, kejadian atau situasi tertentu. Dalam aktivitas ini, partisipan terlibat secara aktif dan proses belajar dikendalikan oleh mereka sendiri. Akibatnya, rasa mandiri dan tanggung jawab juga ikut terbangun. Di samping itu, motivasi dan keinginan belajar pun akan meningkat.

MEDIUM CETAK

Medium Cetak

Media cetak merupakan sekumpulan bahan-bahan informasi yang di cetak di atas kertas, dengan maksud untuk mencapai tujuan seperti memotivasi tingkat perhatian dan perilaku seseorang, menyampaikan informasi dan pengetahuan serta memberikan instruksi.

Kelebihan yang menonjol dari medium cetak adalah praktis penggunaannya dan lebih ekonomis. Sedangkan kelemahan medium cetak adalah tidak dapat menampilkan gerak dan suara seperti halnya pada medium audio-video dan kelemahan lain yaitu keterbatasan di dalam mengolah isi informasi karena tergantung kemampuan yang dimiliki oleh pembaca.

Secara umum fungsi medium cetak dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu sebagai alat bantu belajar, bahan pelatihan, dan bahan informasi.

Penyimpanan Medium Cetak

Agar medium cetak tahan lama dan memudahkan bagi pengguna untuk menelusur kembali, maka perlu perhatian khusus dalam penyimpanannya.

Untuk memudahkan Anda dalam hal penyusunan suatu karya tulis, sebaiknya Anda perhatikan hal-hal sebagai berikut:

    Isi tulisan berupa ide, fakta, peristiwa
    Setiap ide diutarakan dalam suatu kalimat yang cepat dimengerti
    Kata-kata yang dipergunakan harus konsisten
    Pegunakanlah kalimat-kalimat yang pendek
    Tata bahasa dan tanda baca sesuai dengan peraturan yang ada
    Glosari perlu disisipkan dalam karya tulis tersebut.

PENYIMPANAN DAN PEMELIHARAAN MEDIA DAN PENUNJANG

Menyimpan Media di Dalam Perpustakaan

Dalam mengelola perpustakaan yang baik, di samping koleksi media informasi secara lengkap, tentunya hal yang sangat penting di sini adalah bagaimana sistem penyimpanan dan pemeliharaan media informasi tersebut. Semakin baik sistem penyimpanan dan pemeliharaannya maka akan memperkecil tingkat kerusakan yang mungkin timbul, serta membuat media informasi yang ada selalu siap pakai dan lebih tahan lama.

Ada dua sistem penyimpanan media informasi yaitu sistem akses terbuka dan tertutup. Kedua sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu penggunaan sistem ini sangat tergantung dari kondisi perpustakaan yang ada. Sistem ini juga dapat digunakan secara terpadu. Tentunya penyesuaian-penyesuainan perlu dilakukan dalam rangka mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang diinginkan, sesuai dengan situasi dan kondisi serta lingkungan perpustakaan.

Pemeliharaan dan Alat-Alat Penunjang

Dalam menyimpan dan memelihara media informasi akan timbul berbagai masalah yang disebabkan oleh keanekaragaman media informasi yang ada. Oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan pada faktor kerusakan, kehilangan, keamanan, dan lain-lain. Selanjutnya, yang juga harus mendapat perhatian karena bisa menjadi penyebab utama kerusakan media informasi adalah pemeliharaan alat-alat penunjang seperti monitor TV, sekering, microphone dan juga lingkungan perpustakaan itu sendiri.

PEMANFAATAN MEDIA

Definisi dan Klasifikasi Media

Media merupakan kata jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa Latin medium yang berarti antara. Pada umumnya, definisi media selalu didasarkan pada proses komunikasi. Media merupakan perantara bagi pengirim (sender) dan penerima (receiver) dalam melakukan pertukaran informasi.

Media mempunyai beberapa karakteristik yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membuat klasifikasi. Karakteristik tersebut yaitu:

    kemampuan dalam mempresentasikan gambar
    faktor warna
    faktor gerak
    faktor bahasa
    faktor keterkaitan antara unsur gambar dan suara.

Semua karakteristik ini dapat membedakan jenis media yang satu dengan jenis media yang lain. Pemilihan jenis media yang akan digunakan untuk keperluan komunikasi informasi sebaiknya mempertimbangkan karakteristik dan klasifikasi media.

Kontribusi media dalam proses komunikasi informasi adalah sebagai berikut:

    informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar,
    penyajian informasi dapat menjadi lebih menarik,
    kualitas penerimaan informasi menjadi lebih efektif,
    memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.

Tujuan Pemanfaatan Media

Pemanfaatan media di perpustakaan harus diarahkan untuk mencapai misi pelayanan yang meliputi pelayanan program pendidikan, informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi. Pemanfaatan media memiliki beberapa tujuan yaitu: untuk memotivasi perilaku tertentu (to motivate), menyampaikan informasi (to inform) dan pembelajaran (to instruct).

Media memungkinkan pemakainya dapat mengatasi hambatan yang berupa ruang dan waktu dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Media tertentu seperti media audio visual dapat memberikan pengalaman belajar langsung kepada pemakainya. Medium televisi dapat mengungkapkan peristiwa yang berlangsung di tempat yang cukup jauh. Medium lain seperti halnya film dan video memiliki potensi dalam mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Perpustakaan dapat memperoleh koleksi media melalui dua cara yaitu: (a) membeli dari produsen yang khusus memproduksi media tertentu dan (b) memproduksi sendiri media sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Jika membeli dari produsen media tertentu, maka perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yaitu: isi pesan/informasi, tujuan, kesesuaian, biaya, kualitas teknis, faktor pemakaian, uji coba dan validasi.

Medium overhead transparansi, misalnya memerlukan adanya faktor penunjang seperti aliran listrik dengan kapasitas yang sesuai, proyektor dan layar. Jika sebuah perpustakaan ingin membeli atau menggunakan medium tertentu, maka faktor penunjang untuk pemanfaatan medium tersebut perlu disediakan.

Penggunaan media dapat mengatasi masalah “ruang” dalam upaya individu memperoleh pengetahuan dan informasi. Pengetahuan dan informasi tentang suatu objek yang berada pada jarak yang jauh dapat dikomunikasikan melalui media tertentu. Medium slide suara, contohnya, dapat mengkomunikasikan informasi tentang Candi Borobudur pada pemirsa yang berada pada lokasi geografis yang cukup jauh.

MEDIUM AUDIO

Jenis dan Karakteristik Media Audio

Medium audio telah digunakan secara luas untuk merekam informasi yang penting. Perkembangan teknologi yang pesat pada medium audio dapat memberikan keuntungan yang besar bagi pemakainya. Media audio dapat dipergunakan untuk keperluan belajar secara berkelompok maupun individual. Media audio yang umum digunakan yaitu piringan hitam, compact disc (CD), open reel, dan kaset audio.

Kaset audio merupakan medium yang paling populer digunakan oleh pemirsa. Perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) dari medium ini berbentuk ringkas dan mudah dibawa (portable). Di samping itu medium ini juga mudah digunakan.

Karakteristik utama dari medium audio adalah merekam dan menyajikan unsur suara kepada pemirsanya. Oleh karena itu, media ini lebih tepat jika digunakan untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi yang akan disampaikan melalui indera pendengaran.
Pengembangan dan Produksi Media Audio

Program kaset audio merupakan medium yang relatif mudah diproduksi, namun demikian memerlukan persiapan yang matang. Untuk memproduksi sebuah program audio diperlukan adanya naskah. Dalam hal ini naskah berperan sebagai pedoman bagi seluruh kerabat kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi. Sebuah naskah audio harus berisi informasi yang akan disampaikan disertai dengan pendekatan yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi tersebut. Naskah biasanya berisi informasi tentang alur cerita, pelaku, musik, dan efek suara, dan narasi yang akan dikomunikasikan kepada pemirsa.

Produksi program kaset audio dapat dilakukan melalui cara yang sederhana sampai dengan cara yang kompleks. Peralatan yang diperlukan untuk merekam sebuah program kaset audio yaitu:

    alat perekam berupa perekam kaset audio dan reel-to-reel recorder dan mikrofon (microphone);
    kaset audio (audiotape cassette) yang merupakan tempat suara direkam.

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam produksi program kaset audio adalah upaya untuk mengurangi unsur suara lain yang tidak diperlukan (noise) terekam ke dalam program. Usahakan untuk mengurangi noise semaksimal mungkin agar unsur suara dapat terdengar jelas jika diputar ulang (playback).

MEDIUM TRANSPARANSI SEBAGAI MEDIUM YANG DI TRANSPARANSIKAN

Medium Transparansi

Medium transparansi merupakan salah satu media yang efektif untuk mengkomunikasikan informasi. Untuk menggunakan medium ini diperlukan adanya perangkat keras (hardware) yang berupa overhead projector. Medium transparansi dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi berupa teks, data faktual, dan gambar. Di samping itu medium ini dapat digunakan untuk mengkomunikasikan informasi baik kepada kelompok kecil maupun kelompok besar pemirsa.

Bagi penyaji informasi, penggunaan medium transparansi akan memberikan beberapa keuntungan yaitu:

    Penjelasan informasi dapat menjadi lebih efektif melalui teks, gambar dan diagram.
    Penyaji dapat melakukan kontrol terhadap kecepatan penyampaian informasi.
    Penyaji dapat mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi secara bertahap.
    Informasi yang terdapat dalam medium transparansi dapat difoto copy.
    Dapat menggunakan warna untuk memperjelas komunikasi informasi.

Pemanfaatan Medium Transparansi

Untuk menayangkan medium transparansi ada tiga teknik yang dapat dipakai yaitu:

    teknik penayangan transparansi tunggal (single transparancy)
    teknik penayangan secara tumpuk (overlay transparancy)
    teknik penayangan buka tutup (masking transparancy).

Transparansi tunggal digunakan untuk menayangkan informasi, konsep dan pengetahuan dalam satu lembar transparansi. Transparansi tumpuk (overlay) digunakan untuk menyajikan informasi secara bertahap (gradual). Teknik penayangan transparansi secara tumpuk akan lebih tepat jika digunakan untuk menjelaskan tentang proses atau prosedur dan data tertentu yang menggambarkan adanya proses perkembangan atau tahapan. Transparansi buka tutup (masking) akan lebih tepat jika digunakan untuk menayangkan konsep yang mengandung perbedaan konsep di dalamnya.

Dalam membuat medium transparansi ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:

    jangan terlalu banyak memuat informasi dalam medium transparansi
    gunakan huruf yang mudah dibaca dengan ukuran yang memadai
    gunakan lembaran transparansi yang bening dan bersih
    transparansi yang ditayangkan harus disusun secara sistematis.

MEDIUM SLIDE

Karakteristik Medium Slide

Program slide merupakan medium yang memiliki beberapa kesamaan dengan medium transparansi. Untuk menggunakan program slide diperlukan adanya sebuah proyektor yang berfungsi memproyeksikan gambar ke layar. Medium slide mampu memproyeksikan program lebih besar ke dalam layar. Oleh karena itu medium ini sangat tepat jika digunakan untuk keperluan penyajian informasi atau presentasi pada pemirsa dalam kelompok yang tidak terlalu besar. Namun demikian medium ini dapat juga digunakan untuk keperluan belajar secara individual. Untuk menggunakan medium slide ini tidak diperlukan ruangan yang gelap total.

Penggunaan medium slide dalam mengkomunikasikan pengetahuan dapat memberikan keuntungan bagi pemakainya, yaitu:

    dapat menayangkan informasi secara lebih realistik. Gambar yang ditampilkan akan terlihat mendekati objek yang sebenarnya;
    dapat mengkomunikasikan informasi secara sistematik dan fleksibel;
    mudah digunakan dan disimpan untuk berbagai keperluan presentasi;
    dapat digunakan untuk keperluan belajar baik secara individual maupun kelompok.

Selain memiliki kelebihan, medium slide ini juga memiliki keterbasan, yaitu:

    medium slide akan merepotkan pemakainya jika tidak dipersiapkan sebelumnya;
    medium slide memerlukan tempat dan perawatan khusus agar tidak mudah rusak.

Perencanaan dan Produksi Medium Slide

Program slide yang efektif mampu mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Untuk memproduksi sebuah program slide yang efektif diperlukan adanya proses perencanaan yang meliputi beberapa tahap seperti:

    tujuan yang akan dicapai,
    karakteristik pemirsa,
    isi pesan dan informasi,
    unsur gambar (visual) yang akan ditayangkan,
    unsur suara (audio) yang akan menyertai.

Untuk memproduksi sebuah program slide diperlukan adanya beberapa tahap produksi, yaitu:

    pemotretan (perekaman gambar),
    memproses film,
    membingkai film slide,
    menyunting atau memilih film slide yang akan ditayangkan,
    merekam suara ke dalam kaset audio
    uji coba program terhadap calon pemirsa.

MEDIUM VIDEO
Peran Medium Video Dalam Mengkomunikasikan Informasi

Medium video merupakan medium audio visual yang dapat mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Medium ini memiliki kesamaan dengan medium film yaitu mampu menayangkan informasi dan pengetahuan lewat perpaduan antara unsur gambar (visual) dan unsur suara (audio). Kemampuan ini memungkinkan medium video dapat menayangkan objek dan peristiwa menyerupai keadaan yang sesungguhnya.

Dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa medium video memiliki beberapa kelebihan yaitu:

    dapat menambah wawasan pengetahuan,
    menyediakan informasi yang berguna,
    merangsang timbulnya minat tertentu,
    membantu pemirsa memberikan respon tertentu sesuai dengan yang diinginkan,
    mengatasi hambatan fisik dalam memperoleh pengetahuan dan informasi,
    mendorong upaya pemecahan masalah,
    membantu memperbaiki kesalahan dalam proses belajar.

Selain memiliki kelebihan, medium video juga memiliki beberapa keterbatasan dalam mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa. Keterbatasan tersebut yaitu:

    penyajian informasi berlangsung dengan kecepatan dan tetap,
    dapat menimbulkan kesalahan dalam melakukan interpretasi,
    memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk memproduksi sebuah program.

Medium video dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan informasi kepada pemirsa baik dalam kelompok maupun individu. Apabila diproduksi dengan standar tertentu medium ini dapat ditayangkan secara luas menjadi sebuah program televisi yang disiarkan (broadcasted television).

Pemilihan dan Produksi Program Video

Medium video telah lama digunakan sebagai sarana alternatif untuk memperoleh informasi dan pengetahuan bagi pengguna jasa perpustakaan. Perpustakaan dapat melakukan pengumpulan (koleksi) program video melalui dua cara yaitu: membeli dari perusahaan video komersial dan memproduksi sendiri sesuai dengan keperluan. Dalam membeli program video, perpustakaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:

    misi dan tujuan perpustakaan,
    karakteristik pengguna jasa perpustakaan,
    pendekatan pembelajaran yang digunakan,
    hambatan yang akan dihadapi dalam menggunakan program video.

Dalam memproduksi sebuah program video diperlukan beberapa tahap yaitu:

    perumusan gagasan,
    penulisan naskah dan storyboard,
    perekaman gambar ke dalam pita video (videotape),
    perekaman suara yang terdiri atas narasi, musik dan efek suara,
    penyuntingan gambar dan suara (editing),
    penggandaan program (duplicating).

Kemampuan perpustakaan dalam memproduksi program video bergantung kepada beberapa faktor yaitu:

    sumber daya manusia yang mampu memproduksi program video;
    memiliki peralatan produksi video yang memadai seperti kamera, VCR, lampu shoting, mikrofon untuk merekam suara, dan kaset video;
    memiliki naskah program video yang akan diproduksi;
    untuk mengkoleksi program video diperlukan biaya yang tidak sedikit. Harga program video relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan medium lainnya.

MEDIA YANG TIDAK DIPROYEKSIKAN

Gambar Diam dan Bahan Grafis

Bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat dimanfaatkan sebagai medium untuk mengkomunikasikan informasi. Medium ini merupakan medium yang relatif murah jika dibandingkan dengan bahan visual yang diproyeksikan seperti transparansi, slide, dan film. Untuk tujuan mengkomunikasikan pengetahuan dan informasi, medium ini mudah diperoleh. Berbagai sumber seperti majalah, koran, jurnal, dan buku teks sering memuat medium ini.

Bahan-bahan visual ini merupakan media dua dimensi yang memerlukan proses pembesaran untuk digunakan terhadap sekelompok pemirsa. Banyak cara dan teknik yang dapat dipergunakan untuk membesarkan bahan-bahan visual, misalnya dengan menggunakan mesin foto copy dan reproduksi.

Bahan-bahan visual yang tidak diproyeksikan dapat diklasifikasikan menjadi:

    gambar diam (still pictures),
    bahan-bahan grafis (graphics materials),
    realia,
    model.

Gambar diam yang dimaksud dalam modul ini adalah gambar foto atau yang menyerupai gambar foto dan gambar yang merupakan representasi dari suatu objek dan peristiwa. Bahan-bahan grafis yang dapat dipergunakan sebagai media untuk mengkomunikasikan informasi meliputi: gambar, diagram, chart, grafik, poster, dan kartun.
Disain dan Produksi Gambar Diam dan Bahan Grafis

Ada dua cara yang dapat ditempuh dalam memanfaatkan medium visual (poster, foto, diagram, dan chart) cara pertama yaitu memproduksi sendiri berdasarkan rancangan (design) yang telah dibuat sebelumnya. Cara yang kedua dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang ada, yang dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan bahan cetak lainnya.

Untuk dapat menggunakan medium visual secara efektif ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:

    tujuan belajar (objectives)
    pemirsa (audience)
    biaya produksi (production cost)
    peralatan dan fasilitas produksi.

    Dalam membuat medium visual perlu juga diterapkan beberapa prinsip desain visual agar informasi yang ada di dalamnya mudah dipahami dan menarik untuk dipelajari. Prinsip desain visual terdiri atas:
    kesederhanaan
    kesatuan
    penekanan
    keseimbangan

MEDIUM TIGA DIMENSI

Realia dan Model Diorama

Realia dan Model merupakan alat penyampai informasi yang mempunyai sifat yang hampir sama. Perbedaan antara kedua medium tersebut terletak pada kenyataaan bahwa model digunakan sebagai medium informasi apabila tidak memungkinkan menghadirkan realia. Realia adalah medium informasi yang bentuk dasarnya adalah benda-benda nyata atau benda yang sebenarnya sedangkan suatu model dibuat sebagai contoh atau representasi dari suatu realia. Diorama adalah medium yang menampilkan realia dan model serta ditambah dengan medium visual sebagai latar belakangnya. Diorama merupakan sebuah pameran statis yang didesain untuk menggambarkan suatu pemandangan dalam kehidupan nyata yang terjadi di masa lalu, kini dan yang akan datang dalam bentuk tiga dimensi.

Kit, Multimedia, dan Simulasi

Sebagai alat penyampai informasi, multimedia kit banyak digunakan dalam proses belajar mengajar khususnya untuk bidang ilmu pengetahuan yang memerlukan keahlian khusus, misalnya praktikum IPA, Matematika, dan teknik. Pada umumnya kit merupakan paket yang berisi berbagai jenis media, misalnya medium cetak, filmstrip, realia, yang saling berhubungan dengan satu topik tertentu. Medium ini didesain untuk digunakan pengguna individual atau kelompok yang memiliki kebutuhan informasi yang sama. Kit multimedia dapat digunakan di kelas, di ruang perpustakaan dan di lokasi lain, dengan atau tanpa supervisi staf perpustakaan. Games dan simulasi adalah media informasi yang berbentuk suatu aktivitas, disusun berdasarkan aturan-aturan khusus dan memiliki parameter tertentu. Tujuannya adalah untuk menyelidiki dan merasakan aspek-aspek tertentu dari suatu prosedur, kejadian atau situasi tertentu. Dalam aktivitas ini, partisipan terlibat secara aktif dan proses belajar dikendalikan oleh mereka sendiri. Akibatnya, rasa mandiri dan tanggung jawab juga ikut terbangun. Di samping itu, motivasi dan keinginan belajar pun akan meningkat.

MEDIUM CETAK

Medium Cetak

Media cetak merupakan sekumpulan bahan-bahan informasi yang di cetak di atas kertas, dengan maksud untuk mencapai tujuan seperti memotivasi tingkat perhatian dan perilaku seseorang, menyampaikan informasi dan pengetahuan serta memberikan instruksi.

Kelebihan yang menonjol dari medium cetak adalah praktis penggunaannya dan lebih ekonomis. Sedangkan kelemahan medium cetak adalah tidak dapat menampilkan gerak dan suara seperti halnya pada medium audio-video dan kelemahan lain yaitu keterbatasan di dalam mengolah isi informasi karena tergantung kemampuan yang dimiliki oleh pembaca.

Secara umum fungsi medium cetak dapat dibagi menjadi tiga klasifikasi yaitu sebagai alat bantu belajar, bahan pelatihan, dan bahan informasi.

Penyimpanan Medium Cetak

Agar medium cetak tahan lama dan memudahkan bagi pengguna untuk menelusur kembali, maka perlu perhatian khusus dalam penyimpanannya.

Untuk memudahkan Anda dalam hal penyusunan suatu karya tulis, sebaiknya Anda perhatikan hal-hal sebagai berikut:

    Isi tulisan berupa ide, fakta, peristiwa
    Setiap ide diutarakan dalam suatu kalimat yang cepat dimengerti
    Kata-kata yang dipergunakan harus konsisten
    Pegunakanlah kalimat-kalimat yang pendek
    Tata bahasa dan tanda baca sesuai dengan peraturan yang ada
    Glosari perlu disisipkan dalam karya tulis tersebut.

PENYIMPANAN DAN PEMELIHARAAN MEDIA DAN PENUNJANG

Menyimpan Media di Dalam Perpustakaan

Dalam mengelola perpustakaan yang baik, di samping koleksi media informasi secara lengkap, tentunya hal yang sangat penting di sini adalah bagaimana sistem penyimpanan dan pemeliharaan media informasi tersebut. Semakin baik sistem penyimpanan dan pemeliharaannya maka akan memperkecil tingkat kerusakan yang mungkin timbul, serta membuat media informasi yang ada selalu siap pakai dan lebih tahan lama.

Ada dua sistem penyimpanan media informasi yaitu sistem akses terbuka dan tertutup. Kedua sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu penggunaan sistem ini sangat tergantung dari kondisi perpustakaan yang ada. Sistem ini juga dapat digunakan secara terpadu. Tentunya penyesuaian-penyesuainan perlu dilakukan dalam rangka mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang diinginkan, sesuai dengan situasi dan kondisi serta lingkungan perpustakaan.

Pemeliharaan dan Alat-Alat Penunjang

Dalam menyimpan dan memelihara media informasi akan timbul berbagai masalah yang disebabkan oleh keanekaragaman media informasi yang ada. Oleh karena itu perhatian khusus harus diberikan pada faktor kerusakan, kehilangan, keamanan, dan lain-lain. Selanjutnya, yang juga harus mendapat perhatian karena bisa menjadi penyebab utama kerusakan media informasi adalah pemeliharaan alat-alat penunjang seperti monitor TV, sekering, microphone dan juga lingkungan perpustakaan itu sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar